Saat Institut Ibu Profesional Surabaya pertama kali
mempublikasikan acara workshopnya membuat saya bertanya-tanya “Apa itu Family
Strategic Planning (selanjutnya ditulis FSP)?.
Bagi saya pribadi istilah ini sangat tidak biasa dan masih
sangat baru.
Setelah mencoba mencari tahu tentang FSP, ternyata munculnya
FSP itu sendiri berawal dari pengalaman Bapak Dodik Mariyanto (suami Ibu Septi
Peni Wulandani, founder Institut Ibu Profesional) yang pernah bekerja di
perusahaan swasta. Di perusahaan tersebut setiap tahunnya menyelenggarakan “Corporate
Strategic Planning”. Tujuannya agar apa yang dicita-citakan oleh perusahaan
dapat terwujud dengan strategi-strategi yang terencana.
Hal ini kemudian menjadi bahan kontemplasi bagi Bapak Dodik
sebagai kepala keluarga. Sehingga gagasan tersebut diterapkan di dalam keluarga
oleh Bapak Dodik dan Ibu Septi yang kemudian disebut dengan Family Strategic
Planning. Namun tentunya proses tahapannya tidak sama antara keluarga dan juga
perusahaan.
Dari hasil pencarian tentang FSP itu sendiri membuat saya
berpikir tentang makna berkeluarga. Saya sendiri sadar bahwa menikah tidak
hanya sekedar tentang hidup bersama suami dan anak. Akan tetapi pasti ada
misi-misi yang telah dititipkan oleh Tuhan kepada setiap manusia secara personal
dan kepada keluarga sebagai bagian terkecil dalam masyarakat. Oleh karenanya,
penting bagi setiap keluarga memiliki visi dan misi yang harus diwujudkan
secara bersama-sama. Dimana perwujudan dari visi dan misi keluarga tersebut
tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh keluarga sendiri, namun juga masyarakat
secara umum.
Menurut Ibu Septi Peni bahwa keluarga tidak hanya sekedar
memiliki tata nilai inti, namun juga misi inti. Kemudian dari misi inti itu
sendiri yang akan menjadi karakter bagi keluarga tersebut untuk meningkatkan
produktivitasnya dalam mengarungi bahtera keluarga.
Oleh karenanya visi dan misi keluarga tidak hanya sekedar di
susun namun juga perlu untuk diwujudkan bersama-sama. Untuk dapat mewujudkannya
dibutuhkan FSP itu sendiri.
Karena saya masih penasaran detail dari FSP, saya
mendaftarkan diri di acara workshop yang diselenggarakan oleh IIP Surabaya. Workshop
ini sendiri akan di adakan pada tanggal 7 Januari 2018, di Halogen Hotel. Lokasi
hotelnya deket dengan bandara Juanda kok, di jalan by pass Juanda.
Menurut info, workshop ini terbuka untuk umum. Sehingga tidak
hanya yang sudah menikah dan punya anak saja yang boleh ikut. Namun yang masih
single ataupun yang sudah menikah tapi belum punya anak juga boleh banget untuk
ikut. Saya sendiri juga belum punya anak kok. Tapi saya pribadi merasa perlu
dan harus banget untuk ikut agar tidak menjadi mamak yang bingung nantinya. Paling
tidak dari sekarang saya sudah menyiapkan bekal untuk hari nanti. Selain itu
juga, saya dan suami sejak dini bisa memiliki perencanaan yang strategis agar
kami dapat terus produktif dan berharap bisa berbagi kebermanfaatan kepada masyarakat.
Coba dl saya tau tentang ky gini sejak msh single
ReplyDeleteNggk ada kata terlmbat mbak. Yuk belajar lagi 😊
DeleteKegiaatan IIP ini bagus. Ada beberapa teman yang sering ikutan dan mngurus kegiatannya. Ibu-ibu yang selalu belajar
ReplyDeleteAlhamdulillah. Doakan kami smg sllu istiqomah 😊
Delete