Akhir-akhir ini, setiap kali
nonton berita di TV selalu saja ada berita tentang anak membunuh orangtua,
orangtua membunuh anak, orangtua mengajak anak bunuh diri, bunuh diri, bunuh
majikan, buang anak, karyawan membunuh bosnya, pencabulan dan berita
menyesakkan dada lainnya. Salah satu faktornya adalah faktor EKONOMI, selain
itu karena faktor kelainan dalam diri seseorang tersebut. Hal tersebut membuat
saya jadi mikir,” orang-orang jaman sekarang kenapa sih?”.
Tidak bisa dipungkiri bahwa, dijaman
modern yang segalanya butuh cepat menyebabkan banyak orang menjadi kehilangan
dirinya. Jadi lebih mudah marah, mudah stres, melampiaskan nafsu kepada orang
lain, dan gejala psikologis lainnya. Tidak sedikit dari gejala-gejala tersebut
yang pada akhirnya berujung maut.
Banyak orang (mungkin termasuk
saya pribadi) jadi tidak menikmati hidupnya, tidak menikmati kehadiran dirinya,
tidak menikmati kehadiran orang disekitarnya.
Kenapa?
Karena kita tidak benar-benar
sadar sepenuhnya dan tidak hadir seutuhnya pada ruang dan waktu tersebut.
Saya teringat dengan wawancara
seseorang dengan Jon Jandai, seorang petani dan founder dari Pun Pun Center di
Chiang Mai, Thailand. Jon jandai menyatakan bahwa banyaknya gejala negatif yang
terjadi di kehidupan ini salah satu penyebabnya adalah karena kita jarang hadir
untuk diri kita sendiri. Sudah waktunya kita untuk berkontemplasi jauh ke dalam
diri kita, mengenali lebih dalam diri kita, mengenali lebih dalam apa yang
ingin kita lakukan, menggali lebih dalam segala makna kehidupan dan mencari
prinsip kehidupan.
Dari hasil menonton wawancara
dengan Jon Jandai, saya menyimpulkan bahwa kita jarang menyambangi ruang hening
kita masing-masing. Saya mengistilahkannya ruang hening karena pada dasarnya
setiap kita sudah seharusnya butuh waktu untuk diri kita sendiri dan tempatnya
adalah di dalam ruang hening kita masing-masing.
Menurut saya, banyak orang
menjadi tidak bisa berpikir jernih yang pada akhirnya menimbulkan permasalahan
psikologis dalam dirinya, karena mereka tidak sadar bahwa ia telah membiarkan
dirinya dijajah oleh kekuatan dari luar dirinya.
Oleh karenanya, datangi ruang
hening kita yang sudah lama dibiarkan terkunci rapat dan berteman gelap. Kita buka
gorden dan jendelanya yang sudah terlalu lama tertutup. Kita bersihkan
debu-debu yang menempel di dinding dan di lantai. Setelah itu kita gelar karpet
atau tikar lalu duduk di atasnya. Lalu berdialoglah dengan diri kita sendiri.
Merasakan cinta kasih Tuhan yang sudah lama kita abaikan kehadirannya. Menggali
lebih dalam makna dan tujuan kita dilahirkan di dunia ini.
Setelah itu, keluarlah dengan
senyum bahagia. Nikmatilah setiap aktivitas kita secara normal dan bahagia. Jangan
terlalu tergesa-gesa, nanti kita tidak sadar kalau ada batu di depan kita yang
membuat kita tersandung. Nikmati saja.
Hidup ini hanya sekali, maka kita
harus nikmati. Lara pasti ada, namun ia hanya sementara. Maka nikmatilah dan
berbahagialah.
Post a Comment
Post a Comment