Saya agak bingung harus memilih, momen mana yang terbaik di Ramadhan tahun ini. Bagi saya, setiap detik adalah momen terbaik. Karena setiap momen membawa maknanya tersendiri. Namun jika harus memilih, momen terbaik Ramadhan tahun ini adalah mudik naik kapal bersama suami. Hahahaha
Tahun ini adalah kali pertama di seumur hidup sebagai perantau, saya pulang dengan kapal laut. Selain karena tiket pesawat mahal banget, juga karena kami ingin mencoba pengalaman baru. Saya pikir naik kapal nggak ada delaynya. Hmm, ternyata delaynya luar biasa. Info saat membeli tiket, petugas menyampaikan kira-kira naik kapal jam 12.00. Nyatanya kapal sampai di pelabuhan jam 15.00 dan baru sandar jam 16.00. Bayangin aja gimana keringnya ki nunggu di pelabuhan Perak. Hahaha. Untungnya nggak sendirian. Haha
Ada beberapa hal menjengkelkan yang kami alami di pelabuhan. Sebenarnya sih ini salah kami juga, tapi ya namanya juga pingin dapet tempat ya. Jadinya nyari jalan pintas. Haha.
Kebetulan kami pulangnya sama adik saya juga. Nah adik saya ngajakin untuk masuknya lewat gerbang jalur kendaraan. Karena kalau lewat embarkasi pasti lama banget dan bisa-bisa nggak dapet tempat yang di sofa. Saya sih ayok aja, ketimbang nggak dapet tempat. Eh, ketika waktunya masuk kapal. Ternyata penumpang harus lewat embarkasi. Dan yang naik motor, yang dibonceng harus naik sama pemboncengnya. Hal ini dikarenakan penumpang terlalu ramai. Untungnya adik saya udah nyusup duluan tuh. Alhasil saya dan suami lewat embarkasi. Lah sesudah sampai embarkasi, ramainya minta ampun. Alhasil tidak ada pengecekan dan stempel tiket. Hahaha.
Sesampai di kapal nyamperin adik saya yang sudah duluan, kami nggak kebagian sofa. Jadilah tidur dilantai. Haha. Seru sih tapi. Naik kapal bersama ratusan pemudik lainnya. Alhamdulillah cuacanya baik. Gelombang juga oke. Hihi
waaah seru ya mbak mudik naik kapal laut. Pasti sensasinya beda saat mudik dengan pesawat
ReplyDelete