Beberapa hari lalu saya merasa gelisah pake banget. Pokoknya merasa insecure bangetlah. Bukan tanpa alasan sih dan alasannya tidak perlu dijabarkan. Wkwkwk. Saya juga bingung kenapa banget dah saya menjadi sangat insecure gegara hal kayak gitu doang. Phyuuhh~
Eh, pas lagi gelisah-hati tak tenang. Seorang teman mengirimkan tulisannya Pak Moen. Isi tulisan tersebut benar-benar menjawab kegundahan hati. Walaupun tak serta-merta mengobati. Karena untuk memahami esensi tulisannya berat euy. Apalah aku ~
Judul tulisannya adalah Ketika Unsur Jasadiyah Membuka Persaksian. Dari judulnya aja udah bisa ditebak banget ya kalau isinya -ehem- ya begitulah.
Bhaqiuelah~
Setelah saya membaca tulisan tersebut, saya mulai menemukan titik terang penyebab utama kegelisahan saya. Penyebab utamanya adalah duga-sangka saya ciptakan dalam pikiran. Padahal apa yang saya duga-sangka kan belum tentu akan benar-benar terjadi. Selain itu hal tersebut malah bisa menjadi do'a yang diamini semesta.
Nauzubillah..
Astagfirullah..
Menurut Pak Moen, duga-sangka inilah yang menyebabkan terhalangnya jiwa kita mengalami tenang. Duga-sangka ini hadir akibat dorongan hawa nafsu kita. Sehingga kita kesulitan dalam membaca maksud Allah dalam setiap peristiwa yang kita alami dalam hidup.
Kenapa bisa duga-sangka menimbulkan ketidaktenangan?
Karena duga-sangka ini kan cenderung memikirkan sesuatu yang belum pasti atau belum tentu terjadi. Semacam kita melakukan suudzon lah. Sehingga ketika kita suudzon kepada seseorang atau kepada sesuatu, sebenarnya sama saja kita juga suudzon kepada Allah. Seolah-olah Allah tidak terlibat dalam tiap jengkal kehidupan kita. Tanpa sadar kita telah membuat hati dan pikiran jadi gelisah. Sehingga ketenangan yang sudah dianugerahkan oleh Allah tidak dapat kita rasakan karena terhijabi oleh hawa nafsu duga-sangka tersebut.
Lalu, bagaimana caranya meredam duga-sangka tersebut?
Hal yang bisa dilakukan oleh manusia adalah berdzikir . Karena dengan berdzikir membuat kita selalu online kepada Allah. Insyaa Allah dengan begitu kita bisa menghalau hadirnya duga-sangka.
Nggak mudah memang. Namanya juga manusia. Hati dan pikirannya "loncat" kesana kemari. Oleh karenanya kita perlu sadar penuh hadir utuh terhadap Allah. Agar hati dan pikiran kita tetap online kepadaNya. Jalannya adalah dzikir. Latihan adalah koentji.
Semoga kita mampu meredam hawa nafsu duga-sangka tersebut yaa. Huhu..
Post a Comment
Post a Comment