Niat hati ingin rajin ngeblog tiap hari biar sebelum mudik nggak ada tanggungan tulisan untuk challenge blog. Elah dalah, qadarullah otak, mata dan badan lagi gampang error pas puasa gini 🤣. Tentu bukan salah puasanya, tapi salah saya yang nggak pandai dalam menjaga stamina dan asupan. Akhirnya beberapa hari bolong nggak nulis dan jadinya tema yang harusnya tanggal berapa malah ditulis di tanggal berapa 🤣.
Teman tantangan kali ini cukup menarik yaitu soal monetize blog atau santuy blog.
Kalau orang awam kayak saya tentunya milih santuy blog untuk saat ini. Selain belum pede dengan kemampuan menulis saya. Juga saya belum siap dan sanggup untuk uprekin blog. Udah gitu juga kudu rajin bermedia sosial dengan follower tinggi biar makin meningkat kemampuan dan performanya. Ya, kalau untuk saat ini saya mana sanggup.
Saat ini saya masih juggling dengan seorang anak bayi. Apalagi disini yang bantuin saya cuma suami aja. Keluarga kami berdua jauh semua. Sehingga ngeblog saya jadikan sebagai ruang untuk curhat atau sekedar menuangkan isi pikiran biar nggak mbeledos 😂.
Saya rasa tiap orang pasti punya prioritasnya sendiri-sendiri dan itu sah-sah saja.
Jika ada yang memilih monetize blog tentunya ga masalah. Apalagi jika hal tersebut adalah ladang untuk mencari nafkah. Udah gitu jaman sekarang blog sebagai ruang untuk pemasaran produk entah dengan cara apapun juga masih diminati.
Sebenarnya pingin kayak orang-orang yang memonetasi blognya. Tapiii kalau saya lihat-lihat kualitas tulisan saya ya masih jauh banget untuk jadi blogger profesional 😂. Sehingga udahlah saya tetap dengan diri saya yang ngeblognya angin-anginan dan buat happy-happy an. Daripada blognya jadi sarang semut. Hayoo🤣
Emang dasar saya kebanyakan alasan dan kebanyakan nggak pedenya. Manusia model saya ini akhirnya stuck gitu-gitu aja. Kapan berkembangnya nih saya 🤣.
Embuhlah, tanya sama tembok 🤣
Karena kusudah mulai oleng. Mau bhay dulu nih. Body udah tugel to the max.
Bhay!
Semangaaattt, kalau saya dulu, ngeblog sama sekali nggak peduli dengan kemampuan menulis, karena merasa saya adalah blogger, menulis di blog pribadi, beda lagi kalau saya penulis buku.
ReplyDeleteYang penting konsisten, aktif terus, dan sebenarnya masalah medsos follower tinggi sama sekali bukan syarat mutlak kok :)