Ramadhan tahun 2021 lalu menjadi Ramadhan yang istimewa bagi saya. Karena waktu itu saya sedang mengandung anak kedua saya yang amat saya nantikan kehadirannya. Walaupun qodarullah saat itu saya menjalani ibadah puasa saat pandemi.
Tentu Ramadhan tahun 2022 nggak kalah istimewanya. Karena saya akan menjalani ibadah puasa bersama dengan si bayi lucu yang alhamdulillah sudah berusia 7 bulan. Ya walaupun saat ini masih dalam masa pandemi. Tapi setidaknya suasana pandeminya nggak yang semenakutkan tahun lalu 😂. Meski demikian, protokol kesehatan jangan sampai longgar ya. Namanya juga ikhtiar menjaga diri dan keluarga. Apalagi saat ini saya sudah ada anak bayi. Heuheu~
Dalam tulisan ini saya ingin berbagi tips berdasarkan pengalaman pribadi untuk para bumils yang ingin berpuasa meski saat ini masih pandemi. Nggak bisa dipungkiri ya suasana pandemi apalagi saat sedang hamil, masih bikin bumils jadi merasa keder. Apalagi saat ini banyak orang yang sudah nggak peduli dengan protokol kesehatan yang akhirnya bikin bumils jadi lebih awas lagi ketika di ruang publik.
Tapi bumils harus tetap tenang ya. Jangan panik apalagi parno. Okeeee~
Tetap Berpikir Positif
Selama pandemi penting banget untuk selalu berpikir positif. Selain hal ini akan berpengaruh ke kesehatan diri juga akan mempengaruhi kondisi janin. Walaupun pada kenyataannya di lingkungan sekitar, selalu ada saja hal yang dapat mendistraksi pikiran kita. Jika bumils merasa ada sesuatu yang toxic banget di sekitar bumils, baiknya dihindari ya. Entah itu yang di dapat di lingkungan nyata atau di dunia maya.
Selain itu nggak lupa berdo'a sama Allah agar dihindari dari hal-hal yang tidak ada gunanya dan dilindungi dari hal-hal yang dapat mengganggu pikiran bumils. Menurut saya sih do'a seperti ini menjadi penting banget. Karena bagaimanapun ikhtiar kudu dibarengi juga dengan memohon pada Sang Pembolak-Balik Hati melalui do'a. Selain itu juga banyakin zikirnya ya, bumils.
Konsumsi Suplemen/Nutrisi Tambahan
Selama saya hamil kemarin, saya selalu mengkonsumsi habbatussauda, kurma, madu dan minyak zaitun. Bagi saya tiga suplemen ini penting banget untuk saya pribadi. Habbatussauda yang saya konsumsi adalah yang bentuk minyak dan sudah dicampur dengan propolis dan minyak zaitun.
Mungkin beberapa bumils masih ada yang ragu untuk mengkonsumsi habbatussauda. Karena kita bisa menemukan banyak artikel, terutama yang ditulis oleh tenaga kesehatan yang mengatakan bahwa belum ada penelitian terkait konsumsi habbatussauda bagi ibu hamil.
Oleh karenanya sebelum konsumsi, saya tanya dulu ke dokter kandungan saya. Alhamdulillah beliau pribadi membolehkan sih. Karena katanya banyak kok yang konsumsi habbatussauda saat hamil dan nggak ada masalah.
Selain itu juga saya modal yakin bahwa habbatussauda bisa jadi wasilah sehat. Hihi.
Selain habbatussauda, konsumsi kurma, madu dan minyak zaitun menjadi wajib bagi saya. Wkwkk. Untuk kurma saya konsumsi maksimal 9 butir perhari. Biasanya saya konsumsi saat buka dan sahur. Konsumsi kurma bagi saya amat penting karena bumils rentan banget sama HB rendah. Apalagi saat puasa ya. Jangan sampai oleng-oleng club 😂.
Terus untuk madu dan minyak zaitun juga saya konsumsi sebagai ikhtiar agar imunitas tetap terjaga. Biasanya saya konsumsinya 1 sendok makan sebelum tidur dan 1 sendok makan saat sahur. Tentunya madu dan minyak zaitunnya saya tuangin langsung dalam 1 sendok ya. Yah, tau sendiri rasanya minyak zaitun itu kayak apa 🤣🤣🤣🤣. Mana kuat saya telen minyak zaitun gitu aja 😂✌.
Selain itu keaslian madu juga perlu diperhatikan ya. Kalau saya pastinya selalu konsumsi Madu Onggu. Karena sudah terbukti keasliannya.
Mengkonsumsi madu yang beneran asli penting banget ya, bumils. Karena saat ini banyak madu palsu yang beredar yang mana manisnya bersumber dari gula, bukan asli dari nektar lebah. Udah gitu nggak mudah juga lho untuk mendeteksi asli atau palsunya. Makanya saya pribadi sih mending konsumsi yang pasti-pasti aja. Karena kebetulan saya kenal owner Madu Onggu dan udah pasti beliau hanya menjual madu asli. Hho
Akan tetapi balik lagi ke kebutuhan masing-masing bumils ya. Karena tiap bumils pasti kebutuhannya beda-beda. Serta pasti bumils yang paling tau butuhnya yang seperti apa. Hoho
Kenali Dan Sadari Alarm Tubuh
Nah ini yang nggak kalah pentingnya. Bumils perlu banget untuk mengenali dan menyadari alarm tubuhnya. Karena saat hamil yang harus menjadi perhatian nggak hanya diri kita sendiri tapi juga janin dalam rahim kita.
Saat Ramadhan tahun lalu kebetulan saya memasuki TM2. Bagi saya pribadi TM2 adalah fase aman untuk saya berpuasa. Karena saya sudah bebas dari mual-mual. Selain itu juga masa TM2 tuh nggak yang gampang haus dan laper kayak TM3. Yang udah pernah hamil pasti tau kan kayak apa rasanya pas masuk TM3. Bolak balik haus, gampang laper dan yang pasti bolak balik kamar mandi 🤣. Makanya saya berani puasa karena bagi saya TM2 adalah fase yang aman untuk saya.
Tapi bukan berarti puasa saya full ya. Ramadhan tahun kemarin puasa saya batal 5. Karena waktu itu saya merasa agak pusing dan pernah juga maag saya kambuh. Jadi ketimbang saya memaksakan diri untuk puasa. Lebih baik saya batalkan. Ketimbang ntar kenapa-kenapa, hayo. Yang rugi kan nggak hanya saya sendiri, tapi juga janin saya. Oleh karenanya kalau saya ngerasa pusing atau maag terasa kumat, mending saya batalkan puasanya. Hho
Namun tentu kondisi tiap bumils berbeda ya. Sehingga bumils kudu peka nih sama kebutuhan diri sendiri. Jangan sampai memaksakan diri untuk puasa. Lagian Allah juga memberikan keringanan bagi bumils jika tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Hoho
Berjemur
Biasanya Ramadhan datang saat musim hujan sudah usai, otomatis mataharinya mulai panas metingting lagi 😂. Nah selama hamil pas Ramadhan kemarin, saya selalu berjemur. Soalnya saya gampang banget boyoken alias sakit punggung. Makanya saya selalu berjemur jam 10an gitu pas mataharinya lagi lumayan terik. Biar boyoknya nggak gampang sakit. Tapi ini sih saya ya. Kalau saya lumayan ngaruh sih. Haha
Kurangi Minum Es Dan Penuhi Kebutuhan Cairan
Puasa tanpa minum es pastinya terasa kurang ya. Tapi kalau saya mending minum es nya dikurangi aja. Selain karena pemanis buatannya dapat mempengaruhi kondisi janin, juga kalau saya pribadi bisa mempengaruhi kesehatan.
Bukan berarti saya nggak pernah konsumsi es selama hamil saat Ramadhan. Ya, pernah dong. Tapi saya akali dengan beli degan tawar tanpa es, terus sampai rumah saya masukkan ke dalam kulkas. Kemudian menjelang buka puasa, degannya saya campurkan madu dan jeruk nipis. Byuh, mantap segernya nih 😍.
Selain itu bumils juga perlu memenuhi kebutuhan cairan ya. Saya pribadi sih nggak pernah mengukur berapa liter yang saya minum per hari. Namun yang pasti saya banyak minum air saat buka puasa, setelah terawih, menjelang tidur, saat bangun tidur dan menjelang imsak. Biar ga kehausan banget buk pas lagi puasa 🤣🤣.
Kira-kira itu sih yang saya lakukan saat sedang hamil di kala pandemi. Semoga bumils yang ikutan puasa diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjalani ibadah puasa ya. Tapi meski nggak ikut puasa juga nggak apa-apa, bumils. Semoga bisa dapet berkah Ramadhan ya. Selamat berpuasa~
Post a Comment
Post a Comment