Gegara lihat berita di media sosial tentang drama korea terbaru yaitu Crash Course in Romance, saya jadi terdorong untuk menontonnya. Apalagi ratingnya lumayan tinggi. Ketambahan man lead nya adalah Jung Kyung-ho, ya mana bisa ditahan untuk tidak menonton. Hahahahhaha.
Pada awalnya drama dengan genre romantic-comedy atau disingkat romcom ini terasa sangat ringan. Komedinya terasa apalagi Jung Kyung-ho kadang tingkahnya ada-ada aja. Drakorian yang pernah nonton Hospital Playlist pasti tau kayak apa absurd bin random nya dia di balik tampangnya yang agak serius. Tapi makin kesini kok drama ini makin berasa kayak drama thriller ya 🤣.
Tapi kalau menurut saya sih drama ini paket komplit sih. Lucunya dapet, romansanya dapet, tegangnya juga dapet. Hanya saja, mohon maaf banget nih, mohon maaf banget, saya pribadi kurang sreg dengan pemeran wanitanya. Menurut saya terlalu tua gitu. Seandainya pemeran wanitanya entah seumuran atau lebih muda. Atau mungkin pemeran prianya yang seumuran atau lebih tua dikit dari pemeran wanitanya akan lebih terasa chemistry nya. Tapi ya sudah, skip aja urusan chemistry ini yang penting bisa terhibur 🤣.
Untuk saat ini, dramanya masih sisa 2 episode lagi ya. Weekend minggu ini adalah yang terakhir. Sungguh ku tak sabar dengan 2 episode terakhir drama ini. Karena banyak hal yang menimbulkan tanda tanya 😅.
Pemerannya Siapa Aja Nih?
Google image |
Pemeran utama wanita dari drama ini adalah Jeon Do-yeon, seorang artis papan atas di Korea Selatan. Sebagai noob di dunia perdrakoran, tentu saya nggak tahu menahu soal beliau. Karena ini pertama kalinya saya menonton dramanya. Hihi. Disini Jeon Do-yeon berperan sebagai Nam Haeng-son yang memiliki usaha lauk atau para netijen menyebutnya bu warteg 😂.
Sedangkan pemeran prianya adalah Jung Kyung-ho. Kalau ini saya agak tau sedikit-sedikit gegara nonton Hospital Playlist dan juga karena doi adalah pacarnya Sooyoung 😂. Dalam drama ini Kyung-ho oppa berperan sebagai Choi Chi-yeol, seorang guru les papan atas yang dijuluki one billion man 😂. Saking tajir melintirnya cuuyy~
Diantara semua cast dari drama ini, saya hanya tau Lee Bong-ryun berperan sebagai Kim Young-joo, yang jadi teman Bu Nam. Lalu ada Oh Eui-shik yang berperan sebagai Nam Jae-woo, yang jadi adiknya Bu Nam. Selain itu tentu Kyung-ho oppa. Hahahhaha. Selebihnya blas saya nggak tau 😂.
Saya nggak perlu ya bercerita ini tuh tentang drama apa. Intinya mah drama ini tentang Pak Choi yang jatuh cinta dengan Bu Nam si pemilik warteg 🤣.
Ada Hal yang Bikin Gregetan Nggak?
Google image |
Pada awalnya drama ini terasa ringan bak kacang goreng banget. Tapi paket komplit gitu. Lucunya dapet, sedihnya dapet, tapi ngeri-ngeri sedapnya juga dapet. Tapi lama kelamaan kok jadi kayak nonton drama S.K.Y Castle yaa 🤣. Udah pada nonton kan? Itu lho tentang persaingan akademik yang susah di nalar 😂.
Tapi memang kalau membahas soal persaingan akademik di Korea Selatan tuh kayak ngeri banget gitu. Ya kayak yang ditampilkan di drama-drama gitu.
Tapi saya nggak pernah nyangka kalau persaingannya sampai semengerikan ini gitu. Nah, persaingan akademik yang muncul dalam drama ini sih yang bikin gregetan banget.
Google image Bu Nam ikutan ngantri di M Pride Academy |
Pada awal episode ditampilkan orang tua yang sampai rela mengantri demi anaknya bisa ikut les matematikanya Pak Choi. Padahal anaknya kan sudah SMA gitu, kok ya orang tuanya masih aja ngurusin sampai sebegitunya. Padahal kan harusnya udah bisa mandiri ya. Sayang anak sih sayang anak, tapi nggak gitu juga kali 😂.
Udah gitu yang bikin gregetan adalah ketika direktur akademik terlalu disetir oleh orang tua soal les-lesan anaknya. Hal ini juga berarti mengatur si guru yang ngajar juga. Alhasil Pak Choi jadi kayak capek banget gitu lho menjalani hari-harinya. Kerja bagai kuda dan rutinitasnya gitu aja tiap hari. Kayak nggak punya kehidupan lain selain ngajar dan ngasi motivasi belajar 😅.
Tapi makin kesini ada yang makin bikin gregetan adalah sikap ibunya Sun-jae. Wah, ini bener-bener keterlaluan sih. Ternyata ibunya Sun-jae menjadikan standar sosial masyarakat sebagai patokan. Sehingga dia secara ambisius mendorong anak-anaknya untuk belajar lebih keras agar bisa masuk universitas ternama dan bisa dapet nilai tinggi. Tapi sikapnya dia yang begitu justru menghancurkan anak-anaknya. Terlihat dari anak pertamanya yang lebih milih mengurung diri di kamar daripada melanjutkan studinya.
Terus juga Sun-jae jadi stres berat gegara pas ujian bahasa Korea dia tau kalau ternyata ibunya telah melakukan kecurangan. Hampir aja doi bunuh diri, untungnya dicegah oleh temannya.
Sumpah sih ibunya tuh bener-bener keterlaluan banget. Saya kalau punya ibu kayak gitu kayaknya milih kabur aja dah ketimbang tertekan. Wkwkwk
Terus yang nggak kalah bikin gregetan adalah karakter Su-a yang diperankan oleh Kang Na-eon. Dia digambarkan sebagai seorang siswa yang ambisius banget. Saking ambisiusnya, dia sampai mengalami depresi kadang delusi saking yang dia kejar adalah menjadi nomor 1 di sekolah. Alih-alih menjadi nomor 1, yang ada bikin dia jadi depresi dan nggak fokus dalam belajar. Udah gitu juga dia jadi iri dengan teman sekelasnya yang dia anggap sebagai pesaing. Bahkan Su-a sampai punya niatan mencelakai temannya itu. Duh duh~
Drama ini menambah deretan drama yang memberikan kritik sosial tentang persaingan akademik di Korea Selatan yang nggak sehat. Jujurly saya sampai ngeri sendiri kalau itu beneran terjadi. Apalagi kalau sampai ada orang tua yang mempertaruhkan harga dirinya dengan cara melakukan hal curang demi anaknya bisa juara.
Google Image Pak Choi dan manajer kesayangannya yang bikin gaduh, Pak Ji |
Terus jangan lupakan satu karakter yang nggak kalah bikin gregetan yaitu Pak Ji. Wah bener-bener sih Pak Ji ini diam-diam ternyata adalah pelaku pembunuhan berantai yang menggunakan bola logam. Tapi kalau lihat masa lalunya tuh jane kasihan. Dia tuh kayak tertekan banget hidupnya gegara punya ibu yang ambisiusnya ngalah-ngalahin setan. Udah gitu dia harus menghadapi kenyataan kakak perempuannya bundir karena depresi. Gara-garanya ya juga karena ibunya yang ambisius super itu 🥲.
Hanya saja tindakan Pak Ji juga nggak bisa dibenarkan ya. Dia membunuh orang-orang yang mengganggu Pak Choi. Tapi Pak Choi mana ngerti kalau dirinya dilindungi dengan cara seperti itu oleh Pak Ji. Sampai akhirnya gegara Hae-e masuk rumah sakit dan koma. Terus Pak Choi dipanggil oleh pihak kepolisian guna meminta keterangannya sebagai saksi. Baru deh dia mulai curiga sama Pak Ji.
Dah, nonton aja dah dramanya biar ga bingung. Hahahah. Biar aja MamaMia ngeciwis di blog ini meski nggak jelas 🤣🙏.
Tokoh Favoritnya Siapa Nih?
Google Image Nam Jae-woo dan Nam Haeng-son |
Dalam drama ini saya punya 2 tokoh favorit yang bikin saya galfok dari pemeran utamanya yaitu adalah pemeran Nam Jae-woo dan Seo Geun-hu. Nam Jae-woo adalah adiknya Bu Nam yang mengalami autism spectrum disorder. Sedangkan Seo Geun-hu adalah teman sekelas dari Sun-jae dan Nam Hae-e (anak bu Nam).
Menurut saya Eun-shik memerankan tokoh penderita autisme dengan sangat baik. Mulai dari tingkahnya, cara berbicaranya hingga tatapannya kayak totalitas banget gitu. Ga kebayang aja sih berapa lama dia latihan untuk bisa akting seperti itu dan seberapa lama dia riset juga. Wah~
Google Image Epic Scene saat Hae-e hampir jatuh dari tangga tapi ditahan pake kaki sama Geun-hu 🤣 |
Terus juga karakter Geun-hu yang saya suka. Hahaha. Saya suka sama dia hanya karena dia naksir sama Hae-e sih. Tapi keberaniannya dia nembak Hae-e di depan kelas bikin awak jingkrak-jingkrak. Walau mungkin nanti di akhir episode, paling ya kayaknya mereka nggak bakal jadian 😂.
Apa Hikmah yang Bisa Dipetik Dari Drama Korea Ini? Asweeekkk~
Tentunya hikmah yang bisa dipetik adalah jadi orang tua kudu tetap rasional. Nggak usah ambisius ke anak karena anak juga punya jalan hidupnya sendiri. Anak juga manusia yang mendapatkan bekal dari Tuhan untuk bisa mandiri. Sehingga kita sebagai orang tua jangan sampai yang selebay itu untuk ikut campur urusan akademik anak.
Jadi nggak heran ya kenapa di Korea Selatan tuh banyak kasus bundir. Salah satunya ya karena mereka stres belajar. Belum lagi tekanan dari orang tua dan lingkungan sosial yang gila-gilaan banget 🥲.
Setiap orang tua pasti pingin anaknya berhasil. Pingin liat anaknya jadi orang sukses. Tapi nggak harus bikin dia tertekan juga kali. Karena menurut riset (dari baca buku The Read-Aloud Handbook) bahwa anak yang berprestasi berasal dari keluarga yang suportif. Bukan karena sekolahnya, apalagi tempat lesnya. Mau sekolah ditempat sebagus apapun, sebagus apapun gurunya, sebagus dan semahal apapun tempat lesnya, tapi kalau orang tuanya ambisius dan terlalu menekan anak, ya jangan harap anaknya bisa berprestasi secara akademik.
Saya pribadi setuju sih sama hasil riset tersebut. Karena banyak teman-teman saya yang berprestasi datang dari lingkungan keluarga yang suportif. Karena tekanan dari dalam nggak seberapa besar. Sehingga dia nggak mengalami stres dalam belajar. Selain itu juga bisa memanage stressor dari luar keluarganya.
Pokok intinya adalah nggak usah lebay. Chill aja gitu. Percaya pada anak kalau dia bisa jadi orang sukses dengan caranya.
Oke, sekian dulu ngecepretnya mamaMia soal drama yang lagi hits. Kita tunggu ending nya bakalan kayak apa. Biasanya sih ending drama TVn ya begitu-begitu aja. Hahaha.
Bhay~
Post a Comment
Post a Comment